Ponorogo, mitrapolrinews.com - Gencarnya gerakan
penghijauan di Kabupaten Ponorogo memunculkan kebutuhan besar akan ketersediaan
bibit tanaman. Untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah, Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Ponorogo mengambil langkah strategis dengan melakukan
pembibitan secara mandiri. Sebanyak 20 ribu bibit ditargetkan siap tanam pada
musim hujan mendatang.
DLH Ponorogo Lakukan Pembibitan Mandiri 20 Ribu Bibit Tanaman Dukung Gerakan Penghijauan
“Ini adalah program pembibitan mandiri pertama kami. Biasanya DLH mendapat
bantuan bibit dari BBWS Bengawan Solo, namun tahun ini kami menginisiasi
sendiri,” ujar Ervinna Nurdiyanti, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran,
Kerusakan Lingkungan, dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup DLH
Ponorogo, Kamis (31/7/2025).
Menurut Ervinna, proses administrasi dalam menerima bantuan bibit dari
instansi lain selama ini cukup rumit, terutama karena syarat pelaporan berupa
foto tagging minimal 10 persen dari jumlah bibit yang diterima. Kondisi inilah
yang mendorong DLH untuk mengalokasikan anggaran dari APBD 2025 demi mendukung
kemandirian dalam pembibitan.
Program pembibitan mandiri tersebut telah berjalan sejak awal semester kedua
2025. Saat ini, sekitar 15 ribu bibit tanaman telah dirawat di Taman
Keanekaragaman Hayati Wengker. Tambahan 5.000 bibit lagi akan dibibitkan
setelah pembiayaan dari Perubahan APBD (P-APBD) disetujui.
“Total target kami tahun ini 20 ribu bibit tanaman. Kami juga masih
menyimpan bibit-bibit sisa gerakan penghijauan sebelumnya, meski ukurannya
masih kecil,” terang Ervinna.
Proses pembibitan dilakukan secara intensif, dengan penyediaan media tanam
seperti sekam padi, tanah, polybag, dan serabut kelapa (kopit). Jenis tanaman
yang dibibitkan cukup beragam, mulai dari buah-buahan hingga tanaman keras:
nangka, sirsak, durian, asem, jambu, sawo, kemiri, kakao, kopi, dan kepuh.
“Kami juga menggandeng komunitas hijau dan mapala (mahasiswa pecinta alam)
dalam penyiraman harian menggunakan sistem sprinkle dan pembersihan rutin area
pembibitan di taman keanekaragaman hayati,” tambahnya.
Karena jenis tanaman yang dibibitkan beragam, proses tumbuh masing-masing
bibit tidak seragam. DLH melakukan penyesuaian media dan teknik perawatan agar
pertumbuhan optimal tercapai. Penanaman bibit direncanakan saat musim hujan
tiba, dengan lokasi yang akan ditentukan oleh Gugus Tugas Penghijauan.
Sebagai bentuk keterlibatan masyarakat, DLH kini juga meminta para petani
untuk mengumpulkan biji-biji tanaman lokal saat pemantauan lahan kritis
berlangsung. “Ini merupakan bentuk kontribusi dalam konservasi lingkungan
berkelanjutan,” pungkas Ervinna.
Sumber : https://ponorogo.go.id/
0 Komentar