Lima Warga Suriname Kunjungi Ponpes LDII Wonogiri, Pelajari Sistem Pendidikan Pesantren

Lima Warga Suriname Kunjungi Ponpes LDII Wonogiri, Pelajari Sistem Pendidikan Pesantren
Jatipurno, Mitrapolrinews.com - Sebanyak lima warga negara Suriname melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Bairuha’ LDII di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Minggu (20/07/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian agenda mereka selama tiga bulan di Indonesia untuk mendalami sistem pendidikan pesantren atau boarding school, sekaligus menjajaki penerapannya di negara asal mereka.

Kelima tamu asal Suriname tersebut adalah Sukarnen bin Kamsi, Ari Steven Paimin, Ali Joenoes Kartosentiko, Leonard Mangkoe Wiharjoe Notoe, dan Katini Kar bin Kamsi. Mereka merupakan bagian dari komunitas Muslim di Suriname yang ingin mengembangkan sistem pendidikan pesantren di negara mereka berdasarkan pengalaman dari Indonesia.

Pengasuh Ponpes Bairuha’, Teguh Saroso, menyampaikan bahwa kedatangan tamu dari Suriname ini telah dipersiapkan dengan baik oleh pengurus pondok. "Kelima warga Suriname ini bersilaturahmi ke Pondok Bairuha’ sekaligus ingin melihat perkembangan pondok kami," ujarnya.

Leonard Mangkoe Wihardjo (65), salah satu peserta kunjungan, mengungkapkan rasa harunya bisa kembali menginjakkan kaki di tanah leluhurnya. “Saiki wektune dolan neng Jowo, wes pirang-pirang tahun ora dolan mrene (sekarang waktunya berkunjung ke Jawa, sudah bertahun-tahun tidak pernah ke sini),” ucap Leonard sambil menikmati hidangan tradisional Jawa seperti gethuk singkong dan gronthol jagung.

Sementara itu, Ali Joenoes Kartosentiko (66), pensiunan pegawai bea cukai, menuturkan bahwa kunjungan ini juga bertujuan menggali informasi tentang pendidikan formal, kegiatan TPA, serta sistem penggalangan dana pembangunan. “Selain untuk nostalgia, kami ingin belajar lebih banyak tentang pendidikan, khususnya pesantren,” katanya.

Pondok Pesantren Bairuha’ LDII Wonogiri yang terletak di Jalan Raya Jatipurno, Pule, Kecamatan Jatipurno, tak hanya menyelenggarakan pendidikan agama, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan mendirikan lembaga pendidikan formal melalui Yayasan Budi Utomo, mulai dari PAUD hingga SMP. Salah satu ikon kawasan ini adalah Masjid Abdul Jalil, didirikan oleh almarhum Darsono Abdul Jalil.

Teguh berharap model pendidikan dan pengelolaan pondok yang telah diterapkan bisa menjadi inspirasi untuk pembangunan pesantren di Suriname. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam membangun pendidikan berbasis keikhlasan. “Semua pembangunan gedung di sini tidak langsung jadi, tapi kami mulai sedikit demi sedikit dari semangat warga kami yang mau bershodaqoh untuk amal jariyah bekal di akhirat,” pungkasnya.

 

0 Komentar