![]() |
tanaman kakao berbuah lebat milik salah satu warga Jatipurno Kab. Wonogiri Jawa Tengah |
Namun, meskipun potensinya besar, pada awalnya masih ada banyak kendala terkait dengan pengelolaan dan pemasaran hasil kakao. Harga kakao yang rendah, hanya sekitar 2000 rupiah per kilogram, membuat banyak petani kecewa meskipun berhasil dengan panen yang melimpah. Banyak tanaman kakao terpaksa diganti dengan tanaman lain seperti sengon dan jati karena kurangnya keuntungan dari penjualan.
![]() |
Proses pengeringan biji kakao di jemur langsung di bawah terik sinar matahari |
Meskipun harga kakao dunia saat ini mencapai 138 ribu per kilogram, menurut Karno Sri Widodo, seorang pedagang kakao di Jatipurno, harga lokal masih berada di sekitar 70 ribu per kilogram untuk biji kering, sementara untuk biji kakao yang sudah difermentasi mencapai 120 ribu per kilogram. Karno Sri Widodo mengaku masih kesulitan memenuhi permintaan pabrik yang rata-rata mencapai 2 ton per minggu. Dia terpaksa mencari pasokan dari luar daerah, seperti dari Ponorogo dan Trenggalek, untuk memenuhi permintaan tersebut.
![]() |
bibit Kakao/coklat varietas unggul MCC02 Kebun Bibit Griya Amanah |
"Dulu bibit kakao kurang
diminati, bahkan dibagikan secara gratis pun masyarakat kurang antusias. Namun,
belakangan ini, permintaan bibit kakao meningkat. Kami bahkan harus
mendatangkan bibit unggul dan berkualitas dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia (Puslitkoka) untuk memenuhi permintaan tersebut," ujar Tarmin.
Dengan semakin berkembangnya potensi kakao di Jatipurno, terlihat adanya perubahan yang signifikan. Para petani yang dulunya terpaksa beralih ke tanaman lain kini kembali mengusahakan lahan-lahan mereka untuk menanam kakao. Bahkan beberapa desa mengalokasikan dana desanya untuk budidaya dan pengelolaan tanaman kakao, untuk menjadi salah satu komiditi unggulan di desanya.
Meski begitu, masih ada banyak tantangan yang dihadapi oleh para petani kakao di Jatipurno. Masih diperlukan upaya lebih lanjut dalam hal pengelolaan, pemasaran, dan pendidikan bagi para petani agar industri kakao dapat tumbuh secara berkelanjutan.
Dalam hal ini, dukungan penuh dari
pemerintah dan berbagai pihak terkait sangat diharapkan. Hanya dengan
kolaborasi yang solid antara pemerintah, penggiat kakao, dan para petani,
industri kakao di Jatipurno dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang
besar bagi masyarakat setempat.
Dengan semangat juang dan komitmen yang tinggi, para petani kakao di Jatipurno siap menghadapi masa depan yang lebih cerah dalam industri pertanian kakao. Keberhasilan mereka akan menjadi bukti bahwa dengan tekad yang kuat, setiap tantangan dapat diatasi, dan setiap keterpurukan dapat berubah menjadi kebangkitan yang gemilang.
0 Komentar