Ponorogo, Mitrapolrinews.com - Balai
Benih Ikan (BBI) Ponorogo kini resmi bertransformasi menjadi Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Perikanan Budidaya Air Tawar (PBAT) yang tidak
hanya produktif, tetapi juga edukatif. Selain berfokus pada penyediaan benih
ikan dan ikan konsumsi, UPT PBAT yang berlokasi di Desa Sedah, Kecamatan Jenangan
ini menghadirkan program eduwisata perikanan yang mengajak
pengunjung belajar langsung tentang dunia budidaya ikan.
Eduwisata Perikanan, Ajak Pengunjung Belajar Budidaya Ikan dan Tangkap Ikan Langsung dari Kolam
“Awalnya eduwisata ini sebatas uji coba. Namun,
di luar dugaan, peminatnya sangat banyak,” ungkap Yunita Widiastutik,
Kepala UPT PBAT Ponorogo, Selasa (7/10/2025). Ia menyebut, sejumlah TK dan SD
telah mendaftarkan jadwal kunjungan dalam sepekan ini.
Dalam kegiatan eduwisata tersebut, para
pengunjung diajak mengenal lebih dekat proses budidaya ikan, mulai dari pemijahan hingga
pembesaran. UPT PBAT memiliki tiga blok kolam utama: Blok A
untuk kolam benih, Blok B untuk indukan, dan Blok C
untuk kolam pembesaran. “Mengenalkan dunia perikanan sejak dini kepada
anak-anak adalah tujuan utama dari program ini,” tutur Yunita.
Pengunjung juga diberi kesempatan untuk menyentuh ikan
secara langsung, mempelajari anatomi ikan, hingga memberi pakan di
kolam. Bahkan, momen paling seru adalah ketika para pelajar mencebur ke
kolam untuk menangkap ikan — hasil tangkapannya pun boleh
dibawa pulang. “Selain berwisata, kami ingin menumbuhkan kecintaan terhadap
lingkungan air serta kesadaran akan pentingnya ikan bagi kehidupan,” imbuh
Yunita.
Program eduwisata ini dikelola secara resmi
dan berbayar
sesuai Perda
Nomor 4 Tahun 2025 tentang perubahan atas Perda Nomor 11
Tahun 2023 terkait pajak dan retribusi daerah. Setiap
pengunjung dikenai retribusi Rp10.000 per orang, dengan
target Pendapatan
Asli Daerah (PAD) tahun ini sebesar Rp129 juta.
“Meskipun pasar fluktuatif, kami tetap optimistis,” tegas Yunita.
Sebagai bukti keseriusan dalam menjaga mutu
dan standar budidaya, UPT PBAT Ponorogo juga telah mengantongi sertifikat Cara
Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) untuk komoditas nila dan lele,
serta tengah mengajukan sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB)
untuk ikan konsumsi. “Sertifikasi ini menjamin seluruh proses dilakukan secara
higienis, ramah lingkungan, dan sesuai standar keamanan pangan,” pungkas
Yunita.
0 Komentar