![]() |
Wayang Dakwah, Tradisi Unik Pemersatu Budaya dan Dakwah di Slogoretno |
Slogoretno, mitrapolrinews.com - Di tengah arus
modernisasi dan gempuran hiburan digital, warga Dusun Miri, Desa Slogoretno,
Kecamatan Jatipurno, tetap setia menjaga warisan budaya yang sarat makna: Wayang
Dakwah. Tradisi ini digelar rutin setiap selapanan atau 35 hari sekali,
tepatnya pada malam Minggu Legi, di halaman Masjid Nurul Huda — menjadikannya
sebagai panggung budaya yang religius.
Pada pertunjukan yang berlangsung Sabtu
malam, 12 Juli 2025, dalang Ki Jamanto membawakan lakon Wahyu
Makutharama, sebuah kisah epik yang menggambarkan perjuangan Raden Arjuna
dalam mendapatkan wahyu keprabon — lambang kepemimpinan sejati. Dalam kisah
itu, Arjuna melewati berbagai ujian berat yang menguji keteguhan iman dan
ketulusan niatnya, sebelum akhirnya berhasil, bukan dengan kekuatan, melainkan
karena laku tapa dan kebeningan hati.
Tak sekadar pertunjukan budaya,
Wayang Dakwah juga sarat dengan pesan-pesan keagamaan. Di tengah cerita,
Ki Dalang menyelipkan dakwah ringan seperti pentingnya sholat berjamaah,
sedekah, dan rasa syukur. Ia juga menyinggung perkembangan Desa Slogoretno yang
kini semakin maju. “Dalane wis alus, dan Slogoretno nduwe pemimpin sing biso
ngimami. Bapak kepala desa sholat subuh lan maghrib bisa dadi imam ing Masjid
Nurul Huda,” ucapnya disambut senyum bangga warga.
Pagelaran ini semakin khidmat karena
diselingi lantunan shalawat dan iringan rebana, menjadikannya unik
karena memadukan unsur dakwah, budaya, dan nuansa lokal Jawa dalam satu
panggung.
Menurut Sugiyanto, salah satu
takmir Masjid Nurul Huda, kegiatan ini memiliki tiga tujuan utama: menjadi
hiburan sehat, melestarikan budaya lokal, dan menyampaikan dakwah Islam dengan
cara yang menyenangkan. “Dengan media wayang, pesan agama bisa disampaikan
dengan bahasa yang ringan dan mudah diterima oleh semua kalangan,” jelasnya.
Kepala Desa Slogoretno, Suparmanto,
juga memberikan apresiasi tinggi atas kegiatan ini. Ia menilai Wayang Dakwah
menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.
“Selain sebagai media dakwah dan hiburan, ini juga menjadi ajang silaturahmi
dan penyambung komunikasi antara pemerintah desa dan warga,” ujarnya.
Wayang Dakwah di Slogoretno menjadi
bukti nyata bahwa seni tradisi tak pernah usang bila dikemas dengan kearifan
dan nilai spiritual. Tidak hanya menjaga warisan budaya, kegiatan ini juga
mempererat kebersamaan dan menguatkan nilai-nilai religius di tengah
masyarakat.
0 Komentar