Sukoharjo, mitrapolrinews.com - Dalam
upaya mencegah penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), warga Kampung
Madyorejo Barat RT 02 RW 07, Sukoharjo, menggelar kegiatan terpadu berupa
pemantauan jentik nyamuk (Jumantik) dan kerja bakti lingkungan, Ahad
(27/7/2025).Warga Madyorejo Barat Kompak Cegah DBD Lewat Giat Jumantik dan Kerja Bakti
Kegiatan Jumantik dipimpin oleh
Suwarman selaku Koordinator Sie Kesehatan yang membawahi Posyandu Lansia dan
Balita. Para kader kesehatan dibantu Dasawisma melakukan pemantauan jentik
secara door to door, menyisir tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi,
vas bunga, tempat minum hewan, hingga pot tanaman yang berpotensi menjadi
sarang nyamuk.
“Tujuan utama dari kegiatan ini
adalah mencegah penyebaran DBD melalui deteksi dini jentik nyamuk, sekaligus
mengajak masyarakat menjaga kebersihan dan melakukan 3M: menguras, menutup, dan
mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” terang Suwarman.
Ketua RT setempat, H. Joko Sarjana,
S.H., mengungkapkan bahwa kegiatan ini melibatkan berbagai elemen warga. Para
kader Posyandu Lansia dan Balita bersinergi dengan kelompok Dasawisma — unit
terkecil dari PKK — yang telah dibagi menjadi lima kelompok untuk memudahkan
pergerakan dan koordinasi.
“Adanya tokoh-tokoh di masing-masing
kelompok membuat pergerakan dalam kegiatan seperti ini lebih cepat dan
terarah,” ujarnya.
Menariknya, kegiatan Jumantik ini
juga diiringi oleh aksi kerja bakti yang dilakukan oleh para bapak-bapak muda.
Mereka membersihkan area sekitar jalan dengan memangkas pepohonan rindang dan
rumput liar yang berpotensi menjadi tempat persembunyian nyamuk.
“Lingkungan bersih dan tertata akan
mendukung upaya pengendalian nyamuk. Ini bagian dari komitmen bersama untuk
menciptakan lingkungan sehat,” imbuh Ketua RT.
Selain meningkatkan Angka Bebas
Jentik (ABJ), kegiatan ini juga diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif
warga akan pentingnya pencegahan DBD dan menjaga kebersihan lingkungan.
Kekompakan warga dalam giat Jumantik
dan kerja bakti ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antarwarga, kader kesehatan,
dan pengurus RT menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan lingkungan. (Begug
SW)
0 Komentar