Wonogiri, mitrapolrinews.com - Permasalahan sampah rumah tangga yang kian
menggunung menemukan titik terang di Jatipurno. Melalui program inovasi
"Emposter SiBangKu", masyarakat kini diberdayakan untuk mengubah
sampah organik menjadi pupuk cair yang bermanfaat, sekaligus menjaga lingkungan
tetap bersih dan sehat. Inovasi ini digagas oleh Program Kesehatan Lingkungan
UPTD Puskesmas Jatipurno yang telah menggandeng sejumlah desa di wilayah
tersebut.Inovasi "Emposter SiBangKu": Solusi Cerdas Masyarakat Jatipurno Olah Sampah Jadi Pupuk Organik
"Emposter
SiBangKu" sendiri merupakan singkatan dari Ember Komposter dari Sisa
Buanganku. Alat sederhana ini dirancang untuk mengolah sampah organik
rumah tangga menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan pupuk padat, yang nantinya
bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan perkebunan atau pertanian warga.
Sejak tahun 2022, UPTD
Puskesmas Jatipurno telah menjalin kerja sama dengan Desa Slogoretno (2022),
Desa Jatipurwo (2023), dan Desa Kopen (2024) untuk mengimplementasikan program
inovasi ini. Terbaru, penyuluhan dan praktik langsung pembuatan Emposter
SiBangKu telah dilaksanakan di 8 dusun di Desa Kopen, diikuti oleh 30
perwakilan warga. Petugas Sanitarian dari UPTD Puskesmas Jatipurno, Galih Elda
Pratiwi, A.Md.KL, dan Tri Harto, AMKL, bertindak sebagai narasumber dalam
kegiatan tersebut.
Sampah Berubah Jadi Berkah: Dorong Ketahanan Pangan dan
Kesehatan Lingkungan
Pemanfaatan sampah
organik dengan Emposter SiBangKu dinilai sangat penting untuk mengurangi
tumpukan sampah dan menghasilkan produk yang bernilai ekonomis. Pupuk organik
yang dihasilkan dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman buah, sayur, dan
tanaman lain di pekarangan rumah. Hal ini tidak hanya mendukung pengelolaan
sampah di tingkat rumah tangga, tetapi juga mengurangi risiko penyakit dan
menjaga lingkungan tetap bersih. Lebih lanjut, penggunaan pupuk organik juga
menjamin produk pertanian yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.
Inovasi ini juga
selaras dengan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), di mana
pengelolaan sampah menjadi salah satu fokus utama. Kepala Desa Slogoretno,
Suparmanto, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini dalam
mendukung program STBM di desanya. Ia juga menyoroti sinergi antara inovasi
Puskesmas Jatipurno dengan Program Ketahanan Pangan yang telah dicanangkan Desa
Slogoretno.
"Pemerintah Desa
Slogoretno akan bekerja sama dengan Kader Kesehatan, Pengurus PKK, serta stakeholder lainnya di masing-masing lingkungan rukun
tetangga untuk mengembangkan pemanfaatan sampah organik sehingga menghasilkan
pupuk organik cair," terang Suparmanto. Rencana kerja ini sejalan dengan
beberapa program Pemerintah Desa Slogoretno yang telah berjalan, seperti
Program Ketahanan Pangan Berbasis Keluarga (Rumah Pangan Terpadu), Program
Pengelolaan Sampah Berbasis Keluarga (PAPAH SISKA), dan Program Desa STBM.
Dengan peralatan yang
sederhana, bahkan bisa menggunakan barang bekas seperti ember cat, Emposter
SiBangKu menjadi solusi praktis bagi setiap rumah tangga. Inovasi ini
membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kolaborasi, sampah pun bisa diubah
menjadi berkah yang mendukung kesehatan masyarakat dan keberlanjutan
lingkungan. (adv)
0 Komentar