PRM Jetis-1 Gelar Kajian Pimpinan ke-7, Bahas Islam Kaffah dan Penguatan Peran Ranting

PRM Jetis-1 Gelar Kajian Pimpinan ke-7, Bahas Islam Kaffah dan Penguatan Peran Ranting
Sukoharjo, mitrapolrinews.com - Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Jetis-1 menyelenggarakan Kajian Pimpinan putaran ke-7 pada Kamis malam (26/06/2025) di Masjid Al-Hidayah, Jetis, Sukoharjo. Kajian ini menghadirkan Ustadz H. Imam Waladi, M.Ag., yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Sukoharjo. Acara diikuti oleh para pengurus PRM dan PRA Jetis 1 dan Jetis 2, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Sukoharjo, Takmir Masjid Al-Hidayah, serta Kokam Cabang Sukoharjo.

Dalam sambutannya, Ketua PRM Jetis-1, Suryanto, ST, menyampaikan empat arahan penting dari Lembaga Pengembangan Cabang, Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) PP Muhammadiyah untuk memperkuat peran ranting. Ia menekankan bahwa ranting harus memiliki terobosan baru yang dibutuhkan masyarakat, seperti mendirikan klinik kesehatan, unit usaha peternakan, atau lembaga pendidikan. Selain itu, seluruh anggota persyarikatan diajak untuk beramal secara ikhlas dan bahagia demi meraih ridha Allah. Transparansi dan akuntabilitas dalam setiap aktivitas organisasi juga menjadi sorotan penting, serta keterlibatan perempuan dalam dakwah di tingkat ranting dinilai sangat strategis dan harus ditingkatkan. 

Sementara itu, dalam kajian utama, Ustadz Imam Waladi membahas pentingnya menjadi Muslim secara kaffah atau menyeluruh. Ia mengkritisi teori evolusi Darwin yang menyatakan manusia berasal dari kera, dan menegaskan bahwa dalam Islam, manusia pertama adalah Nabi Adam AS yang diciptakan langsung oleh Allah. Ia mengajak jamaah untuk memulai perbaikan diri dari dalam, sebagaimana firman Allah dalam QS Ali Imran agar menjadi umat yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Menurutnya, seorang Muslim kaffah adalah pribadi yang memiliki aqidah yang selamat dan bersih dari syirik, memiliki pola pikir luas dan cerdas melalui pendekatan bayani (teks), burhani (logika), dan irfani (hikmah), serta berakhlak mulia sebagai landasan dalam berperilaku.

Kajian yang dimulai selepas Isya tersebut berakhir pada pukul 21.30 WIB dan berlangsung khidmat serta penuh antusiasme dari para peserta. (Begug SW)

 

0 Komentar