Jatipunro, mitrapolrinews.com - Tonggak bersejarah
tercatat di Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri. Desa ini
berhasil meraih predikat tertinggi dalam klasifikasi Desa Digital dari
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Provinsi Jawa Tengah.
Dengan status “Digital”, Slogoretno kini berdiri sejajar dengan
desa-desa terdepan dalam pemanfaatan teknologi di Indonesia.Desa Slogoretno Raih Status Tertinggi “Digital”, Siap Tampil di Kancah Nasional
Predikat ini merupakan level
tertinggi dalam sistem klasifikasi Desa Digital, yang mencakup empat tingkatan:
Inisiasi, Berkembang, Maju, dan Digital. Pencapaian ini menjadi
kebanggaan tidak hanya bagi warga Slogoretno, tetapi juga seluruh masyarakat
Kabupaten Wonogiri.
"Ini bukan sekadar pencapaian
administratif. Ini adalah bukti bahwa kami, desa di pelosok, bisa menjadi motor
penggerak inovasi berbasis teknologi,"
ujar Yusuf Suparmanto, Kepala Desa Slogoretno. Ia menegaskan bahwa
pencapaian ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh elemen masyarakat yang
konsisten membangun desa berbasis digital selama beberapa tahun terakhir.
Wakil Wonogiri di Ajang Nasional
Sebagai desa dengan status
"Digital", Slogoretno akan menjadi wakil Wonogiri dalam ajang
nasional Festival Bangun Desa Bangun Nusantara 2025. Bersama Desa
Sendang (Kecamatan Wonogiri) dan Desa Sukomangu (Kecamatan Purwantoro),
Slogoretno akan menampilkan inovasi dan praktik terbaiknya dalam transformasi
digital desa.
Festival ini akan digelar mulai Mei
hingga Agustus 2025 dan menjadi etalase nasional desa-desa unggulan di bidang
teknologi informasi.
Lima Pilar Kesuksesan Digitalisasi
Desa
Klasifikasi “Digital” diraih setelah
Slogoretno memenuhi lima indikator utama dalam penilaian:
- Infrastruktur Digital: Jaringan internet yang menjangkau seluruh pelosok desa
serta fasilitas teknologi yang mendukung kegiatan warga.
- Pelayanan Publik Berbasis Teknologi: Administrasi desa dilakukan secara digital,
meningkatkan efisiensi dan transparansi.
- Pemberdayaan Masyarakat: Program pelatihan literasi digital dan pemanfaatan
platform online untuk UMKM serta pengembangan potensi lokal.
- Kreativitas dan Inovasi: Pengembangan aplikasi lokal hingga pemanfaatan
teknologi untuk pertanian cerdas.
- Keberlanjutan Sistem:
Pengelolaan jangka panjang sistem digital desa, termasuk maintenance dan
peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Yusuf Suparmanto mengungkapkan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari
dukungan warga dan pendampingan dari pemerintah daerah. "Kami akan
terus berbenah, karena tantangan ke depan adalah mempertahankan dan
mengembangkan apa yang telah dicapai. Menuju nasional, kami siap!"
tegasnya.
Desa Digital: Simbol Masa Depan
Dengan predikat ini, Desa Slogoretno
kini menjadi contoh bahwa desa bukan lagi hanya objek pembangunan, tetapi motor
penggerak transformasi digital nasional. Dukungan dari masyarakat dan
pemerintah sangat dibutuhkan untuk memastikan ketiga desa perwakilan Wonogiri
tampil maksimal dan membawa pulang prestasi dalam Festival Bangun Desa Bangun
Nusantara 2025.
0 Komentar