Perfom pentas drama tradisi "Nglaroh" dari anak-anak SDN 3 Slogohimo
Menurut Rahmat Wahyudi, salah satu guru di SDN 3 Slogohimo, Pentas drama tradisi "Nglaroh" ini merupakan hasil kolaborasi antara para guru, siswa-siswi, dan staf sekolah. Dalam produksi ini, penanggung jawab Parwito, pimpinan produksi Rahmat Wahyudi, pengurus property Suryanto, serta iringan musik oleh Ade Dyyananta. Ide cerita dan sutradara dipegang oleh Kun Prastowo, yang telah mengarahkan siswa-siswi dalam mempersiapkan pertunjukan ini.
Para pemain pentas drama ini terdiri dari siswa-siswi SDN 3 Slogohimo yang penuh talenta dan semangat. Sucihati Supraba memerankan karakter Eyang Putri Kusumanarsa, sementara Arvina, Asifa, Eva, dan Cinta berperan sebagai para emban. Rasyiid Zul Ikram menjadi pemeran Raden Mas Said, Yesaya Wahyu Trisnanda memerankan Pangeran Dhandhun Mertengsari, Afena Abyu Kerly sebagai Ki Suradiwangsa, dan Kenzie Javas Pramudita berperan sebagai Raden Sutawijaya. Tidak ketinggalan, beberapa siswa juga turut berpartisipasi sebagai prajurit Jayawiguna, Jayautama, dan Jayawidagda.
Sementara menurut Kepala Sekolah SDN 3 Slogohimo, Pentas drama tradisi "Nglaroh" ini memiliki tujuan yang beragam. Pertama, sebagai sarana untuk memperkenalkan sejarah terbentuknya Kabupaten Wonogiri kepada para siswa-siswi. Dengan melibatkan mereka dalam drama sejarah, diharapkan pemahaman mereka tentang asal-usul daerah mereka dapat meningkat.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk karakter anak-anak yang memiliki jiwa seni. Melalui drama ini, siswa-siswi diberikan kesempatan untuk berekspresi, mengasah kemampuan berperan, dan mengembangkan kreativitas mereka. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan mereka pada gadget dan game yang tidak terkontrol.
Pentas drama tradisi "Nglaroh" ini tidak hanya sekadar pertunjukan untuk siswa-siswi dan sekolah, tetapi juga untuk melibatkan wali murid dan masyarakat sekitar. Kun Prastowo, seorang penggiat seni yang juga menjabat sebagai sutradara dalam pentas drama tradisi "Nglaroh", dengan bangga menyampaikan bahwa anak-anak yang terlibat dalam pertunjukan tersebut mendapat kehormatan istimewa diundang untuk tampil pada malam tirakatan dalam rangka perayaan hari jadi Kabupaten Wonogiri. Acara ini digelar di Kecamatan Slogohimo dan disambut dengan antusiasme serta apresiasi positif dari pihak kecamatan dan masyarakat yang hadir.
Dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Wonogiri yang ke-282, pentas drama tradisi "Nglaroh" ini menjadi wujud penghargaan dan dedikasi kepada warisan budaya dan sejarah daerah. Diharapkan bahwa melalui pertunjukan ini, semangat kebanggaan terhadap Kabupaten Wonogiri dapat semakin ditanamkan pada generasi muda dan masyarakat luas.
Semoga pentas drama tradisi "Nglaroh" ini sukses dan mampu menciptakan momen berharga dalam memperingati hari jadi Kabupaten Wonogiri yang ke-282.
0 Komentar