Wonogiri, mitrapolrinews.com - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana, Pemerintah Desa Waru bersama TNI, BPBD, dan berbagai elemen masyarakat menggelar Pelatihan Kesiapsiagaan Tanggap Bencana Skala Lokal Desa di Balai Desa Waru, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (4/12/2025).
Ini yang Disampaikan Babinsa dalam Pelatihan Kesiapsiagaan Tanggap Bencana Skala Lokal Desa Waru
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Desa Waru Wisnu Sejati, perwakilan Komandan Koramil 22/Slogohimo Serda Awaludin, Ketua BPBD Desa Waru beserta anggota, Pendamping Desa Teguh, anggota Destana, serta para ketua RT dan RW se-Desa Waru.
Membuka acara, Kades Waru Tekankan Pentingnya Desa Tangguh Bencana
Dalam sambutannya, Wisnu Sejati menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan tersebut. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Desa untuk mewujudkan Desa Tangguh Bencana.
“Kesiapsiagaan, mitigasi, dan respons darurat harus dipahami masyarakat demi mengurangi risiko bencana. Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat mampu melindungi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan,” ujar Wisnu.
Ini yang Disampaikan Babinsa dalam Pelatihan Kesiapsiagaan Tanggap Bencana Skala Lokal Desa Waru
Babinsa Tekankan Tanggung Jawab Bersama dalam Tanggap Bencana
Mewakili Danramil 22/Slogohimo, Serda Awaludin menyampaikan apresiasi kepada Pemdes Waru, BPBD, serta seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana tinggi, termasuk tanah longsor, banjir, hingga angin kencang yang kerap terjadi di wilayah perdesaan.
“Penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Masyarakat harus terlibat aktif. TNI, khususnya Koramil dan Babinsa, siap mendukung upaya mitigasi dan pembinaan teritorial,” tegas Serda Awaludin.
Ia juga menambahkan bahwa pelatihan ini memberikan bekal penting, seperti teknik pertolongan pertama, penanganan korban, serta langkah-langkah menghadapi situasi darurat.
“Harapannya, desa mampu mengenali ancaman wilayahnya sendiri, melakukan antisipasi, dan melakukan evakuasi mandiri secara efektif melalui sinergi antara warga, aparat desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan instansi terkait,” tambahnya.
Pendamping Desa: Peran Desa Sangat Strategis
Pendamping Desa, Teguh, mewakili BPBD, menuturkan bahwa desa memiliki peran penting dalam upaya pengurangan risiko bencana.
“Masyarakat harus mampu mengidentifikasi potensi bencana di lingkungan sekitar dan melakukan mitigasi secara mandiri dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Peserta pelatihan mendapatkan materi tentang pemetaan risiko bencana, penyusunan rencana kontinjensi desa, hingga pelibatan warga dalam setiap tahapan penanggulangan bencana.
Teguh menutup sesi dengan harapan bahwa Desa Waru dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam membangun ketangguhan masyarakat menghadapi risiko bencana.
(Pendim 0728)
0 Komentar