![]() |
Tawakal dan Tekad: Kisah H. Taufik Widodo Membangun Usaha yang Menghidupi dan Menginspirasi |
Bekasi, mitrapolrinews.com - Di balik gemerlap dunia usaha, tersimpan kisah
mengharukan tentang ikhtiar, sabar, dan tawakal. Kisah H. Taufik Widodo,
seorang perantau asal Wonogiri, bukan hanya cerita sukses di dunia kuliner,
tetapi juga bukti nyata bagaimana keimanan dan kerja keras dapat membuka pintu
keberkahan yang luas dari Allah SWT.
Lahir pada 15 Juni 1972 di Dusun
Miri, Desa Slogoretno, Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, H. Taufik
merantau ke Bekasi pada tahun 1995 dengan niat mulia: mencari nafkah halal
untuk keluarga dan mengubah nasib dengan jalan yang diridhai Allah. Modalnya
bukan harta, melainkan tekad kuat, semangat juang, dan tawakal kepada Allah
SWT.
Dengan mendorong gerobak bakso dari
satu gang ke gang lainnya, ia menjemput rezeki dengan penuh kesabaran. Hujan, panas,
dan keterbatasan tak membuatnya mundur. Ia percaya, “Barangsiapa bertakwa
kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya
rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS. At-Talaq: 2-3)
![]() |
Keluarga Besar H. Taufik Widodo dalam acara pesta pernikahan salah satu putranya |
Perlahan, usaha kecil itu tumbuh
menjadi warung pertama: Bakso Kumis Permai. Berkat kejujuran, kualitas,
dan doa yang tak pernah henti, usahanya terus berkembang. Kini, di bawah
bendera Bakso Kumis Group, H. Taufik membina lebih dari 16 outlet,
termasuk Bakso Echo, Bakso Solo Mas Joko, dan Bakso Kumis
Mitra.
Usaha ini bukan hanya ladang
ekonomi, tapi juga menjadi ladang pahala. Lebih dari 190 karyawan kini
menggantungkan hidup dari usaha ini, sebagian besar di antaranya adalah warga
dari kampung halamannya. Ia meyakini bahwa menolong orang lain adalah jalan
tercepat meraih pertolongan Allah.
“Kesuksesan bukan sekadar materi.
Sejatinya ia adalah sarana untuk membawa manfaat bagi sebanyak-banyaknya umat,”
ujar Taufik dalam satu kesempatan.
Setiap tahun, ia rutin
menyelenggarakan santunan yatim dan dhuafa di berbagai daerah, seperti
Wonogiri dan Sukoharjo. Ratusan juta rupiah telah ia salurkan, sebagai bentuk
rasa syukur atas nikmat yang Allah titipkan.
Tak hanya itu, ia juga menggagas program
umrah gratis sebagai bentuk apresiasi dan pembinaan ruhiyah bagi para
karyawan dan mitra usaha. Pada tahun 2023, sebanyak 51 orang berangkat
ke Tanah Suci, difasilitasi penuh oleh Bakso Kumis Group — sebuah bentuk nyata
kepedulian spiritual di tengah dunia usaha.
Dalam organisasi, H. Taufik aktif
sebagai Wakil Ketua Korwil Kota Bekasi Persatuan Pedagang Mie dan Bakso
Indonesia (Papmiso), mendorong sinergi dan pembinaan pelaku UMKM agar maju
bersama, bukan bersaing tanpa arah.
Pada November 2023, ia juga
menyalurkan donasi sebesar Rp 32,1 juta untuk rakyat Palestina. Ini
bukan hanya bentuk solidaritas, tapi juga wujud cinta terhadap sesama umat
Islam, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Perumpamaan orang-orang mukmin
dalam cinta dan kasih sayang mereka bagaikan satu tubuh: bila satu bagian
sakit, maka seluruh tubuh ikut merasakan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Didampingi oleh istri tercinta, Yunianti,
serta dikaruniai tiga anak: Muhammad Izzudien, Nasywa Izzatul Jannah,
dan Abdillah Izza Mumtaza, H. Taufik tak henti bersyukur atas segala
nikmat yang Allah anugerahkan.
Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa usaha
yang diniatkan lillahi ta’ala, disertai sabar, syukur, dan semangat
berbagi, akan Allah berkahi dan angkat derajatnya. Dari gerobak sederhana, kini
tumbuh perusahaan kuliner yang tidak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga
menumbuhkan nilai-nilai iman dan sosial.
Semoga kisah H. Taufik Widodo
menjadi pengingat dan inspirasi, bahwa siapa pun yang bersungguh-sungguh di
jalan Allah, niscaya Allah akan membukakan jalan-jalan kemudahan. Innallaha
ma'ash shabirin — sungguh, Allah bersama orang-orang yang bersabar. (Tar-)
0 Komentar