![]() |
Desa Kopen, Jatipurno: Gelorakan Mimpi "Kopen Desa Cokelat" |
Tidak hanya sekadar pengalokasian dana, desa ini juga
membentuk kelompok tani kakao tingkat desa. Inisiatif ini bertujuan untuk
mewujudkan visi "Kopen Desa Cokelat" yang sejahtera dan edukatif,
membawa dampak positif pada perekonomian lokal dan menempatkan Desa Kopen
sebagai pusat produksi kakao yang menyenangkan.
Langkah selanjutnya, pada tahun 2024, Desa Kopen
merencanakan anggaran sebesar 50 juta untuk bantuan bibit dan pelatihan
pertanian kakao. Semua langkah ini menjadi bukti nyata dari komitmen Desa Kopen
untuk menggali potensi luar biasa dari tanaman kakao, khususnya dengan
menggunakan klon unggul seperti klon 45.
Ketua kelompok tani kakao Desa Kopen, Meru Ristanto,
menegaskan visi kelompoknya, yaitu "Terwujudnya Desa Kopen sebagai 'Kopen
Desa Cokelat' yang sejahtera, edukatif, dan menyenangkan dengan guyub rukun
keramahan warganya." Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan
sebuah komitmen kuat untuk menciptakan desa yang tidak hanya makmur secara
ekonomi, tetapi juga menjadi pusat pendidikan dan kegembiraan bagi seluruh
warganya.
Misi kelompok tani kakao melibatkan langkah-langkah
strategis, seperti pembentukan kelompok tani di setiap wilayah atau dusun,
peningkatan populasi tanaman kakao dengan klon yang unggul, optimalisasi
anggaran dengan perencanaan yang matang, dan melibatkan masyarakat, lembaga,
ormas, serta kelompok-kelompok masyarakat dalam mewujudkan impian "Kopen
Desa Cokelat."
Sementara itu, menurut Tarmin, salah satu penggiat
lingkungan di Jatipurno, sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah
diambil oleh Kepala Desa Kopen. Tarmin menilai bahwa fokus Desa Kopen pada
pengembangan tanaman kakao bukan hanya memberikan dampak positif pada sektor
pertanian dan ekonomi lokal, tetapi juga sejalan dengan prinsip-prinsip
keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
"Langkah-langkah yang diambil oleh Kepala Desa Sarto
dan kelompok tani kakao sangat positif. Mereka tidak hanya memperhatikan aspek
ekonomi, tetapi juga lingkungan sekitar. Tanaman kakao yang ditanam dengan
metode yang baik dapat menjadi model untuk pertanian berkelanjutan," ujar
Tarmin.
Dia menambahkan, "Penggunaan klon unggul seperti klon
45 juga menunjukkan keseriusan Desa Kopen dalam meningkatkan kualitas hasil
pertanian. Selain itu, pembentukan kelompok tani tingkat desa juga menjadi
wadah yang baik untuk berkolaborasi dan bertukar pengetahuan dalam upaya
pelestarian lingkungan."
Tarmin berharap bahwa inisiatif Desa Kopen dapat menjadi
inspirasi bagi desa-desa lain di Jatipurno untuk mengadopsi praktik pertanian
berkelanjutan dan meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian
lingkungan. Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Desa Kopen tidak
hanya memberikan manfaat saat ini tetapi juga memberikan warisan positif bagi
generasi mendatang.
Untuk Mendapatkan Benih Kakao Unggul bisa hubungi Kebun Bibit Griya Amanah
0 Komentar