Desa Kopen, Jatipurno: Gelorakan Mimpi "Kopen Desa Cokelat"

Desa Kopen, Jatipurno: Gelorakan Mimpi "Kopen Desa Cokelat"
Wonogiri, mitrapolrinews.com - Tanaman kakao menjadi fokus utama dalam upaya pengembangan sektor pertanian di berbagai daerah, tak terkecuali Desa Kopen, Kecamatan  Jatipurno, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Desa Kopen memasuki era baru dalam upaya transformasinya menjadi "Kopen Desa Cokelat." Sebagai bagian dari langkah strategis untuk meningkatkan sektor pertanian dan ekonomi lokal, Desa Kopen, dengan kepemimpinan yang gigih dari Kepala Desa Sarto, telah memulai serangkaian program inovatif. 

Melalui rilis yang ditierima Mitrapolrinews.com, Rabu (03/01/24), Pada tahun 2023, Desa Kopen mengalokasikan dana sebesar 60 juta untuk memperkuat produksi dan kualitas tanaman kakao dalam bentuk kegiatan bantuan bibit kakao jenis MCC 02 atau lebih dikenal dengan sebutan klon 45 dan bantuan pupuk kepada para petani kakao.

Tidak hanya sekadar pengalokasian dana, desa ini juga membentuk kelompok tani kakao tingkat desa. Inisiatif ini bertujuan untuk mewujudkan visi "Kopen Desa Cokelat" yang sejahtera dan edukatif, membawa dampak positif pada perekonomian lokal dan menempatkan Desa Kopen sebagai pusat produksi kakao yang menyenangkan.

Langkah selanjutnya, pada tahun 2024, Desa Kopen merencanakan anggaran sebesar 50 juta untuk bantuan bibit dan pelatihan pertanian kakao. Semua langkah ini menjadi bukti nyata dari komitmen Desa Kopen untuk menggali potensi luar biasa dari tanaman kakao, khususnya dengan menggunakan klon unggul seperti klon 45.

Ketua kelompok tani kakao Desa Kopen, Meru Ristanto, menegaskan visi kelompoknya, yaitu "Terwujudnya Desa Kopen sebagai 'Kopen Desa Cokelat' yang sejahtera, edukatif, dan menyenangkan dengan guyub rukun keramahan warganya." Pernyataan ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah komitmen kuat untuk menciptakan desa yang tidak hanya makmur secara ekonomi, tetapi juga menjadi pusat pendidikan dan kegembiraan bagi seluruh warganya.

Misi kelompok tani kakao melibatkan langkah-langkah strategis, seperti pembentukan kelompok tani di setiap wilayah atau dusun, peningkatan populasi tanaman kakao dengan klon yang unggul, optimalisasi anggaran dengan perencanaan yang matang, dan melibatkan masyarakat, lembaga, ormas, serta kelompok-kelompok masyarakat dalam mewujudkan impian "Kopen Desa Cokelat."

Sementara itu, menurut Tarmin, salah satu penggiat lingkungan di Jatipurno, sangat mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh Kepala Desa Kopen. Tarmin menilai bahwa fokus Desa Kopen pada pengembangan tanaman kakao bukan hanya memberikan dampak positif pada sektor pertanian dan ekonomi lokal, tetapi juga sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.

"Langkah-langkah yang diambil oleh Kepala Desa Sarto dan kelompok tani kakao sangat positif. Mereka tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi, tetapi juga lingkungan sekitar. Tanaman kakao yang ditanam dengan metode yang baik dapat menjadi model untuk pertanian berkelanjutan," ujar Tarmin.

Dia menambahkan, "Penggunaan klon unggul seperti klon 45 juga menunjukkan keseriusan Desa Kopen dalam meningkatkan kualitas hasil pertanian. Selain itu, pembentukan kelompok tani tingkat desa juga menjadi wadah yang baik untuk berkolaborasi dan bertukar pengetahuan dalam upaya pelestarian lingkungan."

Tarmin berharap bahwa inisiatif Desa Kopen dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jatipurno untuk mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan dan meningkatkan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Desa Kopen tidak hanya memberikan manfaat saat ini tetapi juga memberikan warisan positif bagi generasi mendatang.

Untuk Mendapatkan Benih Kakao Unggul bisa hubungi Kebun Bibit Griya Amanah

 

0 Komentar