Ponorogo, mitrapolrinews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur bersama
BPBD Ponorogo menggelar simulasi kebencanaan di SMKN 2 Ponorogo pada Kamis
(13/02/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan siswa dan
tenaga pendidik dalam menghadapi bencana alam, terutama banjir, gempa bumi, dan
kebakaran.
Antisipasi Bencana! Siswa dan Guru SMKN 2 Ponorogo Ikuti Simulasi Gempa dan Kebakaran
Simulasi dimulai dengan skenario gempa bumi. Saat sirine
berbunyi, para siswa dan guru segera berlindung di bawah meja. Setelah sirine
kedua berbunyi, mereka melakukan evakuasi mandiri ke titik kumpul di lapangan
sekolah. Petugas kesehatan turut mengevakuasi siswa yang mengalami luka ringan
serta memberikan bantuan psikososial bagi yang mengalami trauma.
Selain simulasi gempa bumi, peserta
juga mendapatkan pelatihan pemadaman api. Hal ini dilakukan karena SMKN 2
Ponorogo memiliki berbagai alat praktik yang berisiko tinggi terhadap
kebakaran, seperti kompor gas dan bahan kain untuk praktik kejuruan.
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo,
Masun, S.Pt. M.P. M.A. M.Ec. Dev, menjelaskan SMKN 2 Ponorogo termasuk sekolah yang rawan
bencana. Sekolah ini sering terdampak banjir akibat lokasinya yang lebih rendah
dan dikelilingi tiga sungai besar. Selain itu juga memiliki potensi kebakaran
akibat peralatan praktik.
Antisipasi Bencana! Siswa dan Guru SMKN 2 Ponorogo Ikuti Simulasi Gempa dan Kebakaran
“SMKN 2 Ponorogo itu lokasinya menjadi langganan banjir.
Posisinya lebih rendah dan diapit beberapa sungai, sehingga sudah beberapa kali
mengalami banjir. Guru, siswa, dan komite sekolah harus memahami ancaman ini
dan tahu bagaimana cara menyelamatkan diri,” ujar Masun.
Ia menambahkan bahwa selain memahami
ancaman, masyarakat harus dibekali keterampilan mitigasi bencana.
“Edukasi dan simulasi seperti ini
akan dilakukan secara berkelanjutan di sekolah-sekolah lain yang juga berisiko
tinggi terhadap bencana” pungkasnya.
Antisipasi Bencana! Siswa dan Guru SMKN 2 Ponorogo Ikuti Simulasi Gempa dan Kebakaran
Sementara itu, Kepala SMKN 2
Ponorogo, Farida Hanim Handayani, S.Pd., M.Pd., mengapresiasi program Satuan
Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang diberikan BPBD Jatim dan BPBD Ponorogo.
Menurutnya, program ini sangat penting bagi warga sekolah yang selama ini sering
menghadapi bencana banjir.
“Kegiatan ini baru pertama kali diadakan di sekolah kami.
Harapan kami, warga sekolah bisa tanggap dan tahu tindakan yang harus dilakukan
saat terjadi bencana, sehingga bisa meminimalisir kerugian,” ungkap Farida.
Ia juga mengungkapkan bahwa SMKN 2
Ponorogo sudah mengalami tiga kali banjir besar, yakni pada tahun 2007, 2019,
dan 2024.
“Adanya bencana tentu harus disadari
oleh siswa dan tenaga pendidik. Tidak hanya mampu menyelamatkan diri tetapi
juga bisa mengamankan aset sekolah saat bencana terjadi” terangnya.
0 Komentar